23
Sat, Nov

Sakit Jiwa

Ilustrasi / Clakclik.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Exeat aula, qui vult esse pius, kata Marcus Annaeus Lucanus, penyair Kerajaan Romawi. Maknanya, barang siapa ingin jadi orang baik, hendaklah meninggalkan istana. Terjemahan bebasnya, kalau tetap ingin menjadi orang baik, jangan masuk lingkaran kekuasaan.

Editorial | Clakclik.com | 15 Juli 2021

Selain itu, ada juga pepatah Latin, animo magis quam corpore aegri sunt. Artinya, mereka (yang berkuasa) lebih banyak (terkena) sakit jiwa daripada sakit badan.

Dua pepatah di atas menggambarkan apa yang terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Kebanyakan orang, apabila sudah masuk dalam lingkaran kekuasaan, memang ada kecenderungan lupa diri, menyalahgunakan kekuasaan, ujung-ujungnya kepentingan pribadi dan kelompoknya. Itulah sakit jiwa yang sebenarnya.

Kekuasaan dan kekuatan memang hebat pengaruhnya, banyak orang yang awalnya bersih dan tidak punya sejarah masa lalu buruk akhirnya terkena sakit jiwa juga.

Penyakit jiwa yang satu ini memang penularannya luar biasa cepat. Salah satu wujudnya adalah perilaku korup dan memakan uang rakyat. Termasuk menyalahgunakan wewenang dan memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk kepentingan sendiri. Padahal, masyarakat sedang kesulitan.

Semoga saja para pengelola negeri kita yang mendapatkan kepercayaan dari rakyat dijauhkan dari penyakit jiwa. Yang sudah telanjur mengidap penyakit jiwa bisa dipulihkan. Ingat, jiwa yang sehat baik bagi kesejahteraan rakyat.

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.