22
Fri, Nov

Korupsi dan Kemewahan

Ilustrasi / Clakclik.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Sepeda road bike merek Specialized S-Works, Tas Hermes, baju Old Navy, jam tangan Rolex dan Jacob n Co, tas Tumi, koper Louis Vuitton, dan sepatu LV.

Editorial | Clakclik.com | 30 Nopember 2020

Itulah sejumlah barang mewah Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosita Dewi, yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penangkapan, Rabu (25/11/2020), di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekembali dari Amerika Serikat.

Tidak ada yang salah dari memiliki barang-barang berkelas yang harganya selangit itu. Sepeda Specialized S-Works, misalnya, harganya 11.000 dollar AS atau sekitar Rp 156 juta.

Persoalannya adalah barang itu diduga dibeli dari uang suap terkait perizinan ekspor benih lobster tahun 2020.

KPK menduga ada transfer Rp 3,4 miliar dari swasta untuk keperluan Edhy, istrinya, serta dua staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan. Sebagian uang itulah yang digunakan untuk belanja barang mewah di Honolulu, AS, pada 21-23 November 2020.

Sepeda road bike merek Specialized S-Works, salah satu barang mewah yang jadi alat bukti saat KPK melakukan OTT Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan istrinya, Iis Rosita Dewi, Rabu (25/11/2020), di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten / Istimewa

Praktik korupsi memang kerap terkait dengan pembelian atau pemberian suap barang-barang mewah. B Herry Priyono dalam bukunya, Korupsi Melacak Arti, Menyimak Implikasi, bahkan memaparkan praktik serupa sudah terjadi sejak ribuan tahun sebelum Masehi.

Kisah Timagoras, salah satu utusan Athena, yang bersekongkol dalam sebuah perundingan dengan Pelopidan, utusan Raja Thebes, pada sejarah Yunani 367 SM, salah satu contohnya. Timagoras yang berangkat ke Persia untuk merundingkan persekutuan Athena-Persia untuk menahan kekuatan Thebes, tetangga Athena di sebelah utara, akhirnya justru mendukung pandangan Pelopidan. Timagoras rupanya mendapat hadiah mewah dari Raja Thebes berupa sofa yang sangat mahal, tempat tidur mewah, 80 sapi, dan 80 gembala.

Setiba di Athena, Timagoras akhirnya diajukan ke pengadilan atas tuduhan menerima suap dan dihukum mati. Penerimaan hadiah mewah itu dianggap merugikan kepentingan bersama. Timagoras dianggap mengkhianati polis.

Kendati waktu telah berjalan 2.387 tahun, rupanya persoalan korupsi, suap masih sama bahkan kian canggih. Boleh jadi, korupsi tidak akan pernah sirna dari bumi.

Seseorang bisa melakukan korupsi karena tiga hal. Pertama, dipaksa oleh sistem. Kedua, terpaksa oleh kebutuhan yang mendesak. Ketiga, dorongan keserakahan.

Korupsi para penyelenggara negara, jelas corruption by greed adalah motifnya, bukan corruption by need. Kekuasaan dan harta melimpah belum membuat merasa cukup.

Sungguh sebuah ironi, ketika jutaan nelayan di negeri maritim ini masih menjadi kelompok masyarakat termiskin, sang menteri malah menghamburkan uang membeli barang mewah di negeri orang diduga dari hasil suap izin ekspor benur.

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.