Rembang, Clakclik.com—Dalam situasi darurat Covid-19 (Corona), pemberitaan di media massa dan juga disejumlah perbincangan pejabat pemerintah, seniman adalah salah satu penyintas Covid-19 yang layak menjadi sasaran program bantuan sosial Covid-19.
Di sejuamlah tempat seperti di Kabupaten Pati, dikabarkan beberapa seniman mendapatkan bantuan sosial, banyak yang lainnya tidak dapat.
Syahid Alpino (Pino), Seniman Kaligrafi Rembang sedang mengerjakan kaligrafi di pondoknya, Senin (8/6/2020) / Zam Clakclik.com
Adalah Syahid Alpino atau lebih akrab dipanggil Pino; salah seorang pelukis dan juga kaligrafer Rembang. Pemuda asal Pamotan yang hingga kini masih menjadi santri senior di salah satu pesantren di Lasem, tetap bertahan meski santri yang lain pulang. Ia menikmati semua kehidupan hariannya bersama cat kering serta kuas, kanfas untuk berkarya.
Pandemi Covid-19 ini tidak membuatnya berhenti berkarya. Saat inspirasi melintas dibenak, media apapun akan digunakan untuk berkarya. Diantaranya adalah kapur tulis warna. Saat ide tetiba muncul maka haram bagi Pino membiarkan gagasan itu berlalu. Diambillah kapur tulis segera ia sapukan pada kanvas kosong yang kebetulan masih ada sisa.
Bagi Pino, tak ada kata berhenti berkarya. Apapun dan bagaimanapun kondisinya, berkarya wajib adanya.
"Tak guna berkeluh kesah menghadapi pandemi. Selalu berkarya dan jangan lupa berdoa. Sebab saya yakin bahwa semua ini ketetapan Allah," ujarnya mantap saat ditemui Clakclik.com, Senin (8/6/2020)
Pino berharap kawan seniman lain melakukan hal yang sama. Tidak ada guna berpangku tangan. Apa yang bisa dilakukan harus dilakukan pasti Allah akan memberi jalan. "Semua ini tidak akan lama, yakinlah. Badai ini semoga segera berlalu," pungkas dia dalam harap. (Zam)