18
Thu, Apr

Berdamai (dengan) Covid-19

Ilustrasi / Clakclik.com

Opini
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Di dunia ini baru virus variola (penyebab cacar) yang bisa ditaklukan dan dihilangkan dari muka bumi lewat vaksinasi. Penyakit-penyakit lainnya belum bisa ditaklukan tapi bisa dikendalikan sehingga angka kesakitan dan angka kematiannya menurun. Penyakitnya tetap ada di sekitar kita tapi terkendali.

Editorial | Clakclik.com | 21 Mei 2020

Contohnya adalah DBD (demam berdarah dengue). Belum ada obat dan vaksinnya tapi angka kesakitan dan angka kematiannya bisa diturunkan. Artinya virus dengue tetap ada di sekitar kita tapi bisa dikendalikan.

Begitu juga HIV/AIDS. Setelah lebih dari 30 tahun kita belum berhasil membuat vaksinnya. Statusnya saat ini bisa diobati tapi belum bisa disembuhkan. Angka kesakitan dan angka kematian karena HIV sudah menurun.

Jadi virus HIV tetap ada di sekitar kita karena belum bisa ditaklukan seperti virus variola. Yang selama ini kita lakukan adalah berdamai dan hidup berdampingan dengan  HIV/AIDS. Bagaimana caranya? Lewat perilaku aman, surveillance, promosi kesehatan, kesiapsiagaan, dan lain-lain.

Hal yang sama berpeluang terterjadi pada Covid-19. Belum bisa ditaklukan karena belum ada obat dan vaksinnya tapi kita akan bisa hidup berdampingan melalui perilaku bersih, promosi kesehatan, surveillance, dan lain-lain. Virus Covid-19 akan tetap ada entah sampai kapan. Penelitian utk mencari obat dan vaksin tetap harus dilanjutkan.

Jadi berdamai dengan Covid-19 itu maksudnya kita harus bisa hidup bersama Covid-19 tapi penyakitnya akan dikendalikan sehingga tidak jadi wabah seperti sekarang. Ada saatnya kita mulai perang dengan Covid-19 tapi ada saatnya kita berdamai. Keinginan untuk perang terus menerus adalah tidak masuk akal.

 

Catatan redaksi:
Tulisan ini diedit dari status facebook dr. Adi Sasongko (Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia), di share oleh Irwan Juliyanto mantan wartawan Kompas yang aktif menulis isu-isu kesehatan, Rabu (20/5/2020). Repro tulisan ini dilakukan redaksi Clakclik.com untuk kepentingan edukasi masyarakat.

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.