21
Thu, Nov

Wisata Perahu Naga Sungai Juwana Di Kedungpancing

Wisata Sungai Juwana / Clakclik.com

Wisata
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Juwana, Clakclik.com—Sebuah perahu naga bercat biru terlihat parkir ditepi Sungai Juwana. Posisinya diapit deretan perahu nelayan yang juga sedang parkir. Terlihat beberapa orang berbondong ke sebuah plataran berambal yang menghubungkan antara daratan dan perahu naga itu. Satu persatu rombongan itu naik diatas perahu, duduk di deretan kursi yang tersedia, dan mengenakan pelampung. Sejenak kemudian perahu naga melaju pelan.

Sore itu, Jum’at (27/12/2019), perahu naga milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ‘Lumintu’ Desa Kedungpancing Kecamatan Juwana mulai melayani wisatawan yang hendak menikmati pemandangan di sekitar 3-4 kilo meter Sungai Juwana yang berada disekitar Desa Kedungpancing.

Wisatawan akan dimanja dengan menyusuri sungai menggunakan perahu yang pada ujung depan dan belakangnya dihias kepala naga. Perahu akan melaju secara pelan, wisatawan bisa menikmati sensasi naik kendaraan air dan pemandangan disekeliling Sungai Juwana.

Sejumlah wisatawan menikmati sensasi naik perahu naga di Sungai Juwana, Jum'at (27/12/2019) / Clakclik.com

Selain bisa melihat deretan parkir perahu nelayan dengan cat dan bendera warna-warni, wisatawan bisa melihat deretan ancho; alat penangkap ikan tradisional yang banyak dipasang warga di kanan-kiri sungai. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat bagaimana para pemilik ancho mengoperasionalkan alat tersebut dan mendapatkan ikan. Ikan yang didapatkan-pun bisa dibeli. Wisatawan bisa mendapat ikan segar Sungai Juwana.

Saat melaju lebih kearah hulu, wisatawan bisa menikmati pemandangan sawah bertanaman padi yang menghampar di kanan-kiri sungai. Sesekali, wisatawan bisa melihat burung-burung air berterbangan. Jika perjalanan dilakukan sore hari, wisatawan berpeluang menikmati indahnya sunset dari atas perahu naga.

Waktu ideal untuk wisata di Sungai Juwana ini adalah pagi atau sore hari. Pagi pada saat matahari mulai terbit dan belum panas, wisatawan bisa menikmati segarnya angin sepoi-sepoi diatas perahu. Hal yang sama juga bisa dirasakan pada sore hari. Saat sore, jika beruntung, wisatawan juga bisa melihat anak-anak muda berlatih dayung menggunakan perahu kano. Di Desa Kedungpancing, sudah turun temurun menghasilkan atlit-atlik dayung berprestasi. Diantaranya ada yang pernah mengikuti kejuaraan tingkat nasional bahkan asia.

Untuk mendapatkan semua sensasi itu, wisatawan hanya dipungut biaya Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), dengan syarat 12 kursi duduk penuh. Jarak perjalanan yang ditempuh sekitar 4 kilo meter berdurasi waktu sekitar 1 jam. Perahu naga wisata ini mampu mengangkut 12-18 orang.

Sejumlah wisatawan menikmati sensasi naik perahu naga di Sungai Juwana, Jum'at (27/12/2019) / Clakclik.com

Sudiyono, Salah satu tokoh pemuda Desa Kedungpancing mengatakan bahwa ide untuk membuat wisata sungai ini tidak hanya bertujuan mendapatkan keuntungan uang saja. Namun juga bagian dari usaha masyarakat Desa Kedungpancing untuk berkontribusi merawat sungai.

“Saat sungai dimanfaatkan untuk wisata, dampaknya kondisi sungai akan terawat, termasuk juga warga yang biasanya buang sampah ke sungai akan malu sendiri dilihat banyak orang. Budaya masyarakat membuang sampah di sungai jadi berangsur-angsur hilang. Meskipun sampah kiriman dari tempat lain masih banyak,” Terang Sudiyono. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.