20
Sat, Apr

Tak Selalu Negatif, Gosip Juga Punya Efek Positif

Illustrasi / Clakclik.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 17 Februari 2020—Sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog di University of California, Megan L. Robbins dan Alexander Karan menemukan bahwa dari 52 menit waktu kita menggosip, hanya 15% bagian dari gosip yang negatif.

Penelitian yang pertama kali dipublikasikan pada 2 Mei 2019 ini dilakukan dengan melibatkan 467 orang sebagai respondennya. Para responden yang telah setuju untuk dijadikan obyek penelitian itu kemudian dipakaikan alat perekam untuk merekam setiap perbincangan mereka dengan orang lain. Dari sanalah terungkap, hanya 15% dari gosip yang dibicarakan bernada negatif.

Selain itu, hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa pria juga bergosip dengan frekwensi yang sama seperti yang dilakukan perempuan.

Penelitian juga menemukan bahwa orang-orang yang ekstrovert cenderung lebih banyak bergosip daripada orang yang introvert. Dan orang-orang yang masih muda cenderung lebih sering menyebarkan gosip negatif daripada orang yang lebih tua.

Gosip bisa menjadi salah satu cara bagi kita untuk dapat memperoleh informasi-informasi penting yang dapat kita gunakan untuk melindungi diri sendiri. Gosip juga bisa membantu kita untuk membangun sebuah kelompok dan semakin dekat dengan orang lain.

"Ketika kamu bergosip, kamu dapat melacak siapa yang berkontribusi pada kelompok dan siapa yang egois," kata Elena Martinescu, seorang peneliti di King's College, London. Penelitian ini juga membuktikan bahwa sebesar 15% gosip dapat membantu memperbaiki kehidupan.

Ketika kita mengetahui orang lain bergosip tentang perilaku atau karakter kita maka kita dapat menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan kualitas diri. Mungkin kita akan merasa sakit hati saat mendengarnya, namun hal itu bisa digunakan sebagai kesempatan untuk introspeksi diri dan berusaha memperbaikinya jika memang diperlukan.

Walaupun penelitian ini membuktikan bahwa gosip tidak selalu memiliki dampak negatif, kita tetap harus berhati-hati jangan sampai gossip kita melukai hati dan perasaan orang lain atau bahkan menghancurkan reputasinya. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.