17
Thu, Oct

Disfungsi Seksual Bisa Diterapi

Ilustrasi/hellosehat.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 28 Nopember 2019—Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 2018 menemukan, 90 persen dari 300 wanita yang disurvei pernah mengalami disfungsi seksual.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr Grace Valentine SpOG mengatakan, hasil penelitian tersebut cukup mengejutkan.

"Banyak yang bilang  disfungsi seksual tidak penting dibahas, tetapi sebenarnya disfungsi seksual akan memengaruhi seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari," kata Grace seperti di lansir laman kompas.com,  Kamis (27/11/2019).

Secara umum disfungsi seksual merupakan ketidakmampuan menikmati hubungan seksual secara penuh.

Menurut Grace, siklus respon seksual tersebut dibagi menjadi empat fase, gangguan libido (hasrat seksual), gangguan rangsangan seksual, gangguan orgasme, dan nyeri saat berhubungan seksual.

Disfungsi seksual dapat dialami oleh pria maupun perempuan dewasa. Berdasarkan laporan saat ini semakin banyak pasangan usia muda mengalami disfungsi seksual.

Menurut Grace, disfungsi seksual perlu diketahui seseorang atau pasangan, karena tidak sedikit persoalan perceraian dan ketidak harmonisan di rumah tangga berawal dari gangguan seksual yang dialami pasangan.

Grace juga mengatakan bahwa  gangguan disfungsi seksual masih bisa diobati.  "Orang itu menganggap pas sudah didiagnosa begini, mind-nya langsung down dan nganggap 'oh aku sakit'. Padahal ini gangguan ketidakmampuan yang bisa diterapi," ucap dia. (c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.