Clakclik.com, 6 Nopember 2019—Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harris Iskandar mengatakan kualitas lembaga PAUD yang bagus akan meningkatkan semangat belajar anak usia dini. Sebaliknya jika kualitas PAUD jelek akan merusak mental anak.
Menurut Iskandar, salah satu hal yang bisa merusak kualitas pembelajaran di PAUD adalah memberikan materi calistung (membaca, menulis dan berhitung).
Pada anak-anak usia dini pelajaran Calistung justru akan membuat semangat belajar memudar (fading out). Hal itu akan berdampak lebih panjang seiring berjalan usia si kecil.
"Jadi ada fade out effect. Saat nanti anak kelas 3-4 SD semangat belajarnya berpeluang terganggu," kata Iskandar di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Iskandar merujuk sebuah riset dilakukan institusi di Amerika Serikat terkait fade out effect pada anak usia dini yang diberikan materi calistung.
Menurutnya, ada hasil yang signifikan terkait anak usia dini yang diberikan materi calistung dan tidak diberikan. "Yang dibiarkan main itu, naik terus (semangat belajarnya)," tambahnya.
PAUD merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun. Salah satu upaya dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Oleh karena itu, para orang tua harus bisa memahami fungsi lembaga pendidikan PAUD.
“Memang melihat si kecil bisa calistung tentu akan mendatangkan kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Namun, hati-hati. Jika orangtua tak tepat mengajarkan calistung, hal ini akan membawa dampak negatif untuk perkembangan mental si kecil,” Pesan Iskandar.