03
Fri, May

Enam Pemuda Lahirkan Karya Inovatif, Salah Satunya Sepatu dari Ceker Ayam

Ilustrasi/nusabali.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

JAKARTA, 5 Oktober 2019 – Inovasi tanpa henti menghadapi kerasnya persaingan pasar menjadi kunci munculnya produk ataupun program yang inspiratif. Hal itu pula yang diterapkan oleh anak-anak muda peraih penghargaan Satu Indonesia Award 2019.

Satu Indonesia Award kembali diselenggarakan untuk ke-sepuluh kalinya, pada Jumat (4/10/2019), di Jakarta Convention Center. Program yang diselenggarakan PT Astra International Tbk itu memberikan penghargaan kepada pemuda inspiratif lewat gerakan di bidang kesehatan, lingkungan hidup, kewirausahaan, pendidikan, dan teknologi.

Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, mengatakan, penghargaan itu diselenggarakan untuk memacu generasi muda. Khususnya bagi yang berkeinginan lebih dalam menginspirasi lingkungan sekitarnya.

“Satu Indonesia Awards kembali hadir sebagai wujud apresiasi Astra untuk anak muda terbaik Indonesia, baik individu maupun kelompok yang memiliki kepeloporan dan idealisme untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya,” kata Prijono saat membuka acara tersebut.

Dari total 8.654 peserta, terpilih enam pemenang dari masing-masing bidang. Mereka adalah Nurman Farieka (bidang kewirausahaan), Hendro Yulius Suryo (bidang teknologi), Pedis Care (bidang kesehatan), Mohammad Afif (bidang kesehatan), Ai Nurhidayat (bidang pendidikan), dan Maya Stolastika Bolen (bidang lingkungan).

Ceker ayam

Nurman, pemenang bidang kewirausahaan, meraih penghargaan lewat produk sepatu berbahan dasar ceker ayam. Sepatu dengan merek Hirka itu sangat unik karena mendobrak industri yang biasanya memproduksi sepatu dari kulit sapi.

Produk ceker ayam itu berasal dari kegelisahan Nurman dalam menembus persaingan di penjualan sepatu. Dia sempat menjual sepatu dari bahan kanvas, tetapi tidak mampu bersaing dari segi harga dengan kompetitor.

“Kompetitor jauh lebih murah jualnya. Karena mungkin produksi mereka kan sudah skala besar. Sebab itu, saya mencoba sesuatu yang baru. Setelah riset, ternyata ceker ayam bisa juga dibuat bahan sepatu,” kata Nurman.

Menurut Nurman, bahan dari ceker ayam lebih tahan lama. Warna sepatu justru bisa lebih bersinar setelah dipakai lebih dari enam bulan. Hal itu berbeda dengan bahan lain yang semakin lama dipakai akan terlihat kusam.

Kendati demikian, produk sepatu Hirka terbilang cukup mahal. Satu pasang sepatu berkisar Rp 900.000 – Rp 4 juta. Sementara itu, konsumen juga belum terlalu mengenal produk sepatu dari ceker ayam.

“Ya itu masih menjadi kendala kita, selain juga sulit produksinya. Makanya kita terus edukasi bahwa sepatu dari ceker ayam ini kualitasnya bagus,” pungkasnya.
Produk-produk dari Hirka sudah dijual di beberapa kota besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta. Dalam sebulan, Hirka bisa menghasilkan 40 pasang sepatu.

Sekolah robotik

Pemenang kategori teknologi, Hendro, mencoba mendobrak dunia pendidikan robotik tanah air. Dia membuat sekolah robotik pertama yang mengajarkan ilmu dasar robotik ke pelajar sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

“Latar belakangnya karena saya melihat sumber daya manusia kita masih kurang dalam hal robotik. Di kuliah nanti, mereka baru belajar dasar. Padahal seharusnya dasar itu dari sekolah,” kata Hendro.

Kegelisahan itu menjadi alasan utama Hendro. Pasalnya, kemampuan robotik amat penting di era digital saat ini, di tengah kebutuhan industri yang semakin banyak memanfaatkan mesin untuk automasi pekerjaan.

Ke depan, Hendro bertekad untuk membuat pelajaran robotik yang penyampaiannya tidak dengan tatap muka. Dia berencana membuat pengajaran itu, melalui aplikasi.

Sejak 2009-2018, Satu Indonesia Awards telah diberikan kepada 245 anak muda. Jumlah itu terdiri dari 53 penerima tingkat nasional dan 192 penerima tingkat provinsi. (Kompas.com)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.