24
Wed, Apr

Bekerja Di Lembaga Nirlaba Bikin Bahagia

Ilustrasi/Clakclik.com

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com—Pada umumnya orang ingin bekerja dan berkarier di perusahaan besar dengan gaji yang fantastis. Atau menjadi pegawai dengan jabatan prestisius plus gaji dan fasilitas yang prestisius pula. Tapi ternyata tidak semua orang yang mencapai impian itu, hidupnya bahagia.

Study pada orang-orang Inggris yang dipublikasikan di Journal of Economis Psychology menemukan, mereka yang bekerja di lembaga nirlaba (non-profit) kebahagiaannya lebih besar disbanding dengan mereka yang bekerja di lembaga profit.

Para pekerja social atau pekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) seperti; pengumpul donasi, penyalur bantuan bencana, pendamping dibidang kesehatan, pendidikan dan lain-lain, ternyata lebih bahagia dan menikmati pekerjaannya.

Mereka lebih puas dengan pekerjaannya; terutama terkait dengan jam kerja dan kenyamanan kerja. Mereka juga puas terhadap aktivitas harian mereka meskipun gajinya tidak tinggi.
Penelitian ini dilakukan oleh The British Household Panel survey dari tahun 1996-2008. Melibatkan 12.786 orang pekerja dari perusahaan profit dan 966 orang dari perusahaan nirlaba.

Data detail dari penelitian itu menunjukkan bahwa tingkat kebahagiaan lebih banyak diekspresikan oleh mereka yang bekerja di lembaga nirlaba. Para pekerja yang berbahagia itu juga berkeyakinan bahwa; bermanfaat bagi orang lain menjadi hidupnya lebih bermakna. Apalagi bekerja di lembaga nirlaba membutuhkan dedikasi dan kerelaan hati.

Namun demikian, hasil penelitian ini belum tentu sesuai dengan kontek Indonesia. Di Indonesia, banyak orang yang mengaku bekerja di LSM namun perilakunya justru menjadi benalu di masyarakat.

Ada pekerja LSM yang datang ke desa-desa, dinas-instansi, perusahaan dengan tujuan mengintimidasi serta meminta upeti. Ada juga pekerja LSM yang hanya menjadi corong pemerintah, menggunakan status kerja LSM-nya untuk memperlancar akses proyek pemerintah, dan banyak praktik buruk lainnya. Praktik tersebut sesungguhnya menyalahi dan membuat citra buruk bagi pekerja LSM. Perilaku dan praktik seperti itu sudah pasti tidak mendatangkan kebahagiaan. Jika-pun bahagia, pasti hanya sesaat.

Diadaptasi dari Majalah Intisari | Edisi Mei 2018 | Redaksi Clakclik.com

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.