Clakclik.com, 7 Januari 2025 - Riset terbaru menunjukkan, jutaan kasus baru diabates tipe 2 dan penyakit kardiovaskular terjadi setiap tahun secara global akibat konsumsi minuman manis.
Temuan ini memicu kekhawatiran bakal membengkaknya beban kesehatan ke depan karena saat ini tren peningkatan konsumsi minuman berpemanis di kalangan anak-anak dan usia belasan tahun masih terjadi.
Studi terbaru oleh para peneliti di Gerald J. dan Dorothy R. Friedman School of Nutrition Science and Policy di Tufts University, yang diterbitkan di Nature Medicine pada Senin (6/1/2025), menunjukkan, 2,2 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 1,2 juta kasus baru penyakit kardiovaskular terjadi setiap tahun secara global akibat konsumsi minuman manis.
Menurut para peneliti, minuman manis dicerna dengan cepat, menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan sedikit nilai gizi. Konsumsi rutin dari waktu ke waktu menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan sejumlah masalah metabolisme yang terkait dengan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, dua penyebab kematian utama di dunia.
Merespon hasil riset dan situasi tersebut, Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (jampisawan) merespon dengan memproduksi minuman segar berbahan herbal secara tradisionaldan home made.
"Tahun 2025 ini rasanya Jampisawan sudah waktunya bergeser ke gerakan yang sesuai namanya; yakni jampi yang berarti obat dan sawan yang berarti gangguan-gangguan, " kata Ari Subekti, Juru Bicara Jampisawan, Senin (6/1/2025).
Ari menambahkan, Jampisawan sejak awal berkampanye dan melakukan advokasi tentang pengelolaan lingkungan hidup yang baik di kawasan Sungai Juwana. Tentu yang jadi perhatian Jampisawan tidak hanya lingkungannya, terlebih yang penting adalah manusianya.
"Jampisawan sudah produksi sejumlah minuman herbal," pungkas Ari. (c-hu)