Clakclik.com, 9 Nopember 2024--Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), ada 10 keterampilan yang paling dibutuhkan dunia kerja global dalam waktu 5 tahun mendatang. Dalam riset yang dirilis akhir Oktober, WEF menyebutkan, 10 keterampilan itu mungkin akan berubah juga seiring perkembangan zaman. Namun, setidaknya baik pekerja maupun pemberi kerja bisa menjadikan hal ini sebagai kriteria ideal yang hendak dipenuhi.
Kriteria pertama adalah berpikir analitis. Di tengah era tsunami informasi dan data yang tersebar di mana-mana, seseorang diharapkan memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menganalisis informasi dan data yang bisa diolah untuk memberikan keunggulan dirinya dan perusahaan pemberi kerja.
Adapun keterampilan kedua adalah berpikir kreatif. Dengan berbagai kemudahan akses informasi, pekerja dituntut agar kreatif menghasilkan karya atau kerja yang unik dan otentik sehingga unggul dibandingkan lainnya.
Di tengah makin pesatnya penggunaan kecerdasan buatan dan mahadata, kemampuan untuk mengoptimalkan dua hal ini jadi keterampilan ketiga yang mesti dikuasai pekerja. Kedua hal ini bisa membantu mengefisienkan kerja dan meningkatkan produktivitas.
Poin keterampilan keempat adalah kepemimpinan dan kemampuan mempengaruhi aspek sosial. Ada ungkapan yang mengatakan, kenaikan jabatan pekerja tak hanya dari kemampuannya menyelesaikan tugasnya dengan baik, tetapi juga kemampuannya memimpin dan memberi dampak sosial terhadap ekosistem lingkungan kerjanya.
Kepemimpinan dan kemampuan pengaruh aspek sosial bersama dengan keterampilan penggunaan kecerdasan buatan dan mahadata jadi keterampilan baru yang mesti dikuasai dalam waktu 5 tahun ke depan. Hal ini belum ada dalam daftar keterampilan yang dibutuhkan 5 tahun lalu.
Berikutnya, di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, pekerja mesti memiliki ketangguhan, fleksibel, dan lincah menjawab tantangan. Pekerja tidak boleh cepat putus asa dan tangguh dengan berbagai persoalan, fleksibel dan lincah agar tidak terjebak pola lama dan bisa segera mengusai hal baru.
Setelah menjadi pribadi yang tangguh, fleksibel, dan lincah, pekerja harus punya rasa ingin tahu yang besar menjadi pembelajar sepanjang hayatnya. Inilah keterampilan keenam yang harus dikuasai.
Berbagai perubahan yang datang dengan cepat menjadi tantangan yang harus dijawab dengan keinginan belajar terus-menerus. Maka, pekerja harus selalu menumbuhkan rasa ingin tahu dan rasa lapar untuk terus belajar sepanjang hayatnya.
Keterampilan ketujuh yang harus dikuasai adalah literasi akan teknologi. Di tengah kian banyaknya aplikasi teknologi, kecerdasan buatan, dan banjirnya informasi serta data, pekerja dituntut untuk melek dan memahami fungsi teknologi tersebut. Ini agar bisa dioptimalkan untuk memberi keunggulan diri dan perusahaan pemberi kerja.
Berbagai perubahan yang datang dengan cepat menjadi tantangan yang harus dijawab dengan keinginan belajar terus-menerus.
Selanjutnya, WEF menyebutkan, pekerjaan yang sukses adalah yang berorientasi pada kepuasan dan kenyamanan pengguna saat menggunakan jasa tersebut. Maka keterampilan kedelapan yang harus dikuasi pekerja adalah kemampuan untuk mendesain dan pemahaman akan kenyamanan pengalaman pengguna. Pekerja harus bisa memosisikan dirinya sebagai pengguna jasa sehingga produk atau layanan yang diberikan bisa memuaskan.
Keterampilan kesembilan yang harus dikuasai adalah kemampuan untuk memotivasi diri dan juga mewawas diri. Berbagai tantangan bisa menggoyahkan semangat pekerja. Maka dari pekerja mesti punya kemampuan untuk memotivasi diri sekaligus wawas diri.
Terakhir, keterampilan kesepuluh tak kalah penting dibandingkan sembilan keterampilan lainnya adalah kemampuan berempati dan aktif menyimak. Hal ini terkait juga kemampuan memimpin dan memberi dampak sosial. Saat bekerja dalam tim, perbedaan pendapat sangat mungkin terjadi. Di sinilah perlu kemampuan untuk aktif menyimak dan berempati sehingga perbedaan pandangan itu bisa diakomodasi demi kepentingan tim yang lebih besar.
Guru Besar dan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada Mudrajad Kuncoro mengatakan, WEF membuat daftar itu untuk mengarahkan jenis-jenis keterampilan yang penting dikuasai di masa mendatang. Daftar keterampilan ini harus direspons perguruan tinggi, sekolah vokasi, dan balai latihan kerja untuk menyiapkan calon pekerja agar bisa memenuhi tuntutan di masa mendatang.
Selain itu, lanjut Mudrajad, keterampilan lain yang tak kalah penting dikuasai adalah kemampuan menyelesaikan masalah. Ia mengatakan, teknologi dan kecerdasan buatan bisa menyelesaikan tugas-tugas, tetapi butuh cara pikir yang jernih untuk bisa menyelesaikan persoalan yang ada.
”Butuh kejelian dan keberanian untuk menyelesaikan persoalan. Itu tidak ada kurikulumnya, tapi itu soft skill yang bisa dan harus terus diasah,” ujar Mudrajad. (c-hu)