28
Thu, Nov

Kesetiakawanan Sosial sebagai Modal Warga Lebih Cepat Pulih dari Bencana

Dok. Lazisnu Pucakwangi

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 21 Desember 2022--Kesetiakawanan dan gotong royong menjadi modal sosial untuk membantu pemulihan korban bencana di Indonesia. Nilai tersebut diharapkan bisa lestari sebagai modal sosial kekuatan bangsa.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan hal itu saat peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Bali, Selasa (20/12/2022).

”Ada kegiatan (HKSN tahun ini) di seluruh Indonesia seperti perbaikan rumah, perbaikan sekolah, hingga pembuatan saluran air bersih bersama yang dimaksudkan agar kesetiakawanan sosial terbangun, dikondisikan, (dan) dipertahankan di Nusantara,” kata Risma.

Tim LAZISNU Pucakwangi bersama Tim dari sejumlah Gereja di Pati bersama-sama menyerahkan donasi untuk korban bencana banjir bandang di Desa Godo, Kec. Winong, Kab. Pati beberapa waktu lalu / Dok. LAZISNU Pucakwangi for Clakclik.com

Adapun kesetiakawanan publik umumnya tampak saat bencana. Orang dari berbagai latar belakang dan daerah menyalurkan bantuan untuk para korban. Bentuk bantuannya pun beragam, mulai dari uang, pakaian, makanan, obat-obatan, hingga tenda. Ada pula yang membantu sebagai sukarelawan di lapangan hingga dapur umum.

Kesetiakawanan sosial selama ini bisa kita saksikan terutama dalam peristiwa bencana; seperti bencana di Majene, gempa di Cianjur, banjir bandang di Pati, dan peristiwa bencana disejumlah daerah.

Sifat ringan tangan warga untuk membantu sesama membuat Indonesia sebagai negara paling dermawan 2022. Menurut Indeks Kedermawanan Dunia (WGI) 2022 yang dipublikasikan Charity Aid Foundation, skor kedermawanan masyarakat Indonesia 68 persen.

Bantuan dari masyarakat pun dinilai mendorong pemulihan korban bencana lebih cepat.(c-hu)

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.