Hasil tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021, program studi favorit belum banyak berubah.
Editorial | Clakclik.com | 21 Juni 2021
Program studi yang diminati calon mahasiswa masih seputar hukum, manajemen, psikologi, komunikasi, akuntansi, dan hubungan internasional. Untuk sains dan teknologi, yang paling diminati ialah teknologi kimia, kedokteran, teknik elektro, dan aktuaria. Dari Statistik Pendidikan Tinggi, kecenderungan pilihan masih pada sosial humaniora daripada sains dan teknologi.
Pakar peta karier Ina Liem menyimpulkan, pilihan program studi anak Indonesia masih konvensional, masih mencari rasa aman. Jurusan pilihan terkait dengan peluang lebih besar untuk menjadi pegawai negeri sipil yang dinilai aman.
Hal ini pada sisi lain dinilai berlawanan dengan perkembangan di dunia kerja. Dengan kian bergesernya ekonomi ke arah inovasi, juga akibat berlangsungnya disrupsi digital, banyak jenis pekerjaan lama yang surut dan pekerjaan baru yang muncul. Belum lagi disrupsi akibat pandemi yang juga menghasilkan perubahan peta lapangan kerja.
Disrupsi digital yang suatu hari nanti akan diperkuat oleh datangnya era Revolusi Industri 4.0, yang membawa teknologi mutakhir, jelas menuntut ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni, seperti di bidang kecerdasan buatan, internet segala, dan robotika.
Dewasa ini, disrupsi digital yang terjadi saja telah membuka berbagai lapangan kerja baru, seperti ahli data. Peta lapangan kerja bergeser. Ahli teknologi informasi yang sebelumnya sekadar pendukung kini justru berada di tengah panggung, sebagai pilar perusahaan, jika mengikuti perkembangan menjamurnya perusahaan rintisan.
Memang kita masih memerlukan banyak dokter, ahli manajemen, dan ahli komunikasi mengingat yang ada masih kurang jumlahnya untuk bangsa sebesar Indonesia. Namun, munculnya perkembangan baru jangan dipandang sebelah mata.
Untuk mendekatkan wawasan mahasiswa (dan perguruan tinggi) pada perkembangan di dunia industri, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim memperkenalkan program Kampus Merdeka. Program ini dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada mahasiswa agar memiliki pengalaman menantang dan keluar dari zona nyaman, terlibat dalam proyek sosial kemanusiaan, profesional sampai ke desa, menantang karakter, integritas, dan jiwa sosial.
Tampak, tantangan bagi calon mahasiswa bukan saja pada jurusan yang dipilih, melainkan juga pada respons mereka terhadap apa yang berkembang di dunia industri. Pengelola perguruan tinggi juga diharapkan mampu menarik calon mahasiswa untuk menerjuni bidang studi baru dan memfasilitasi mereka dengan metode pendidikan yang mutakhir.