Clakclik.com, 24 Januari 2020—Secara umum di Pulau Jawa termasuk di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, batang pisang atau gedebog adalah barang yang jarang dimanfaatkan. Jikapun ada yang memanfaatkan biasanya digunakan untuk kerajinan atau pupuk organik.
Berbeda dengan di Jawa, di beberapa daerah seperti di Lombok dan Toraja, gedebog menjadi salah satu makanan olahan yang lezat untuk dikonsumsi.
Di Lombok, orang mengenal Sayur Ares yakni sayur dengan bahan baku gedebog. Sedangkan di Toraja ada Pa Piong Bura; makanan dari daging ayam bercampur gedebog yang selain menjadi konsumsi harian warga, juga merupakan salah satu menu wajib untuk upacara adat tertentu.
Gedebog dijajakan di supermarket dengan harga yang relatif mahal di luar negeri / Istimewa
Di negara lain seperti Thailand dan Amerika, gedebog adalah bagian dari bahan pangan yang bisa diolah menjadi aneka masakan; diantaranya dibuat rujak dan jus. Ada juga yang dibuat untuk aneka makanan.
Nah, wajar jika kemudian di beberapa negara tersebut gedebog diperjualbelikan di gerai-gerai makanan dan diharga mahal. Di Amerika misalnya, harga gedebog mencapai sekitar 5,95 USD atau setara dengan Rp. 85.000 per pack yang kurang dari 1 kilogram.
Selain bisa diolah menjadi makanan yang lezat, menurut beberapa penelitian, gedebog memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, tanin, gula, saponin, zat tepung, kalium, dan masih banyak lagi. Karena itu mengonsumsi gedebog atau batang pisang dapat mendetoksifikasi dan memperlancar pencernaan.
Makanan olahan dari bahan dasar gedebog pisang / Istimewa
Bahan alami yang ada dalam batang pisang dapat membersihkan sistem pencernaan secara efektif. Sehingga melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang membahayakan.
Selain itu, batang pisang juga mengandung serat yang tinggi, sama seperti sayuran hijau yang biasa dikonsumsi. Tak hanya memperlancar pencernaan saja, batang pisang juga berkhasiat untuk mengobati baju ginjal.
Ada baiknya kita mencoba: makan gedebog! (c-hu)