23
Sat, Nov

Optimisme dan Imunitas Tubuh Saat Pandemi

Ilustrasi / Clakclik.com

Opini
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Oleh: Nuning Ernawati
Mahasiswa KKN-MDR IPMAFA Pati, Jawa Tengah

Ketenangan dan sikap optimis masyarakat dibutuhkan karena terkait imunitas. Selain melakukan berbagai upaya medis, masyarakat perlu menjaga imunitas tubuh masing-masing dalam menghadapi wabah penularan virus. Imunitas adalah kekebalan individu terhadap penyakit. Imunitas mengenali penyakit, melokalisir, melemahkan dan atau melenyapkannya.

Sejumlah literasi ilmiah menyebutkan bahwa secara umum imunitas tubuh diperoleh melalui dua jalan, didapat atau bawaan. Bawaan, bila semenjak lahir inidividu memiliki imunitas tersebut. Imunitas jenis ini umumnya berasal dari sel-sel darah putih, imunitas selular. Imunitas didapat, ialah imunitas yang tidak dibawa sejak lahir. Misalnya, imunitas terhadap cacar, campak, TBC, dll. umumnya berasal dari produk sel, imunitas humoral.

Menurut Guru Besar FK UNAIR Abdurachman, imunitas dapat dibuat dengan cara merangsang individu menggunakan kuman yang dilemahkan. Disebut vaksinasi. Vaksin adalah sediaan biologis, berupa kuman yang dilemahkan atau bahan yang berasal dari kuman penyakit.

Pemberian vaksin ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif yang didapat, kebal terhadap penyakit tertentu. Tujuannya supaya individu memiliki imunitas, memproduksi bahan imunitas, tetapi individu tersebut tidak menjadi sakit.

Vaksinasi tidak boleh diberikan kepada seseorang yang sedang menderita sakit. Misalnya anak-anak yang sedang panas atau kondisi tubuh dalam keadaan lemah. Karena selemah apa pun kuman penyakit yang dimasukkan ke dalam tubuh, masih mungkin tubuh tidak mampu menangkalnya. Tubuh tidak mampu meproduksi imunitasnya.

Pemberian vaksin ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif yang spesifik terhadap penyakit tertentu. Kehebatan vaksin juga terbatas pada penyakit infeksi. Penyakit metabolik, seperti diabet, jantung koroner, stroke, ginjal tidak bisa dikebalkan melalui vaksin.

Keunggulan optimis

Secara alami tubuh telah membawa imunitasnya sendiri. Imunitas yang dibawa tubuh bisa meredakan penyakit infeksi secara umum, infeksi apa saja. Imunitas tubuh juga bisa menahan penyakit metabolik. Pendek kata imunitas alami tubuh mampu menjaga tubuh dari gangguan penyakit apa pun. Untuk itu selain vaksinasi, upaya yang sangat baik adalah meningkatkan imunitas tubuh secara alami.

Bahkan pada perkembangan ilmu medis terkini, imunoterapi dipilih sebagai obat utama untuk menanggulangi penyakit keganasan kanker. Imunoterapi ditujukan agar tubuh pasien mampu melakukan upaya pertahanan terhadap sel-sel ganas, mampu membersihkan sel-sel kanker melalui sistem imunitasnya. (Abdurachman, Kompas 16/4/2020).
Sesungguhnya optimis adalah keyakinan akan hasil atau dampak baik atas apa pun. Setiap apa pun diyakini mengandung sisi untung, menyenangkan, membahagiakan serta mensejahterakan.

Sikap optimis mampu menekan stres tubuh. Stres yang rendah dibuktikan dengan rendahnya radikal bebas. Radikal bebas mengoksidasi (membakar, merusak) sering disebut sebagai oxidant. Radikal bebas membakar apa saja yang bersinggunan dengannya. Obat yang digunakan untuk mengatasi kelebihan radikal bebas dipasarkan sebagai anti oksidan atau anti radikal bebas.

Pada saat radikal bebas rendah, tubuh justru memiliki derajat imunitas yang tinggi. Jadi pada orang optimis selain kadar radikal bebasnya rendah, yang berarti orang tersebut awet muda, imunitas tubuhnya tinggi, berarti orang tersebut sulit sakit.

Banyak cara untuk melejitkan sikap optimis. Antara lain dengan mengulang kata-kata yang bernilai optimis. Kata yang diulang-ulang akan diafirmasi tubuh. Kata yang diulang-ulang membawa kepada keyakinan, berdampak kepada perilaku, berwujud dalam seluruh aktivitas tubuh, termasuk aktifitas imunitas tubuh.

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.