Sejumlah Bakul Thereng (penjual sayuran dan kebutuhan dapur lainnya secara keliling) sedang menuju desa-desa sasaran. Mereka membawa dagangannya di brojog bambu dengan bersepeda onthel. Masing-masing mereka biasanya sudah memiliki sasaran wilayah penjualan yang berbeda-beda. Biasanya mereka berangkat pagi-pagi sekali ke pasar membeli dagangan, lalu meluncur ke kampung-kampung sasaran masing-masing. Warga desa terbantu dengan keberadaan para Bakul Thereng tersebut. Tidak harus pergi ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dapur. Selain itu juga bisa membeli bahan-bahan kebutuhan dapur secukupnya. Kadang-kadang bisa menghutang jika sedang tidak punya uang. Sebagian Bakul Thereng juga masih bersedia menerima barter; misalnya ikan dan sayur di tukar dengan beras. Keberadaan Bakul Thereng bersepeda onthel sekarang sudah mulai langka. Kebanyakan mereka sudah menggunakan sepeda motor dan bahkan mobil bak terbuka.
Rombongan Bakul Thereng
Typography
- Smaller Small Medium Big Bigger
- Default Helvetica Segoe Georgia Times
- Reading Mode