01
Tue, Jul

Media Mainstream Tetap Penting Meski Terus Didesak Minggir Media Sosial

Inspirasi
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Oleh: Husaini, Direktur INHAKA Pati

Laporan tahunan The Reuters Institute Digital News Reports 2025, media sosial (medsos) menduduki peringkat utama (paling dominan) sebagai sumber informasi.

Laporan didukung data survei YouGov dari hampir 100.000 responden di 48 pasar. Diluncurkan pada Selasa (17/6/2025), survei menyebut semakin menguatnya ekosistem media alternatif yang dianggap memiliki jangkauan dan daya tarik luas bagi khalayak, yaitu Youtube, Tiktok, dan podcast. Publik, terutama generasi muda, mulai menggunakan chatbot AI (artificial intelligence) sebagai sumber berita untuk pertama kali, seperti ChatGPT (OpenAI), Gemini (Google), dan Llama (Meta).

Penguatan medsos sebagai sumber informasi dapat dipahami karena masyarakat sekarang semakin mudah mengakses medsos melalui telepon pintar. Konten medsos yang bergulir dinamis selama 24 jam penuh serta dapat diikuti secara lintas ruang dan waktu telah menjadikannya sebagai kanal yang terbuka dan luwes. Terlebih, kanal itu tak hanya menawarkan hiburan dan sarana berinteraksi, tetapi juga menyuguhkan informasi.

Fenomena ini menjadi alarm penting bagi media jurnalistik (cetak, televisi, daring atau online, ataupun radio) yang tak lagi dianggap sebagai sumber utama informasi bagi publik. Media konvensional juga dinilai semakin kurang terhubung dengan masyarakat. Sementara langganan berita digital cenderung stagnan. Perlu berbagai upaya serius bagi redaksi untuk mengembangkan produk jurnalistik yang lebih relevan dan terhubung kuat dengan aspirasi publik.

Namun, meski medsos jadi rujukan informasi, kredibilitas berita atau informasi dari medsos dikhawatirkan banyak orang. Masyarakat juga menyadari, AI berisiko membuat berita kurang transparan, kurang akurat, dan kurang dapat dipercaya. Media jurnalistik tepercaya paling banyak diandalkan untuk memeriksa informasi, menyusul kemudian sumber resmi (seperti situs pemerintah) dan mesin pencari.

Di titik ini, media jurnalistik menemukan alasan untuk bertahan dan berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan publik. Proses kerja jurnalistik dengan narasumber yang jelas, berimbang, dan melalui mekanisme verifikasi dan crosscheck (periksa ulang) yang berlapis diharapkan dapat menghasilkan berita yang akurat, terkurasi, dan dapat dipercaya. Berita yang mencerahkan akan menjadi pegangan publik dalam memahami peristiwa serta mengambil keputusan secara tepat.

Oleh karena itu, produk jurnalistik itu perlu dibuat lebih mudah diakses. Salah satu caranya dengan menyebarkan tautan berita pada kanal-kanal medsos agar lebih gampang dijangkau khalayak luas.

Sign up via our free email subscription service to receive notifications when new information is available.