Clakclik.com, 1 Agustus 2020—Sejak 1990, setiap tanggal 1-7 Agustus, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Lembaga Anak Dunia (UNICEF) menggelar acara level internasional bertajuk Pekan Menyusui Sedunia atau World Breastfeeding Week. Event ini merupakan upaya WHO dan UNICEF untuk mendukung ibu menyusui di seluruh dunia.
WHO menetapkan tema tahun ini adalah 'Support breastfeeding for a healthier planet' atau 'Dukung Menyusui untuk Bumi yang Lebih Sehat'.
Tema itu diangkat, karena menurut data WHO, lewat menyusui ibu mampu menyelamatkan 82.000 anak di dunia setiap tahunnya.
Pekan Menyusui Sedunia sendiri pertama kali diperingati pada tahun 1990. Kala itu, WHO dan UNICEF membuat deklarasi yang dikenal dengan Deklarasi Innocenti di Florence, Italia.
Deklarasi tersebut digelar untuk menyepakati setiap tanggal 1-7 Agustus sebagai World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Sedunia. Tujuan utamanya, tak lain untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI).
Berbagai penelitian sudah membuktikan, ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi di enam bulan pertama usianya.
Oleh karena itu, WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan pemberiannya hingga berusia dua tahun atau lebih dengan disertai makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi.
Manfaat menyusui tak hanya untuk bayi saja, tapi juga untuk ibu. WHO mencatat, menyusui bisa menurunkan risiko ibu terkena kanker payudara, kanker ovarium, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. (c-hu)