Manfaatkan Lahan Mandiri untuk Atasi Kurang Gizi

Ilustrasi/Istimewa

Komunitas
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Clakclik.com, 12 Desember 2022--Lebih dari separuh penduduk Indonesia tidak mampu makan makanan bergizi. Pemanfaatan lahan mandiri dapat menjadi alternatif untuk memenuhi gizi lengkap bagi masyarakat.

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/35-komunitas/1904-ngaji-tani-dan-p4s-jadi-program-unggulan-gerbang-tani-pati-2022

Masalah kekurangan gizi bukanlah masalah baru di Indonesia. Sejak zaman Orde Baru hingga Reformasi, permasalahan ini tak kunjung ada titik terang.
Selain program pemerintah dengan memberikan bantuan telur dan susu kepada anak-anak kurang gizi, hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan pekarangan secara produktif.

Hal itu disampaikan Nara Sumber "Ngaji Tani" Kiai Ali Musthofa dalam sejumlah acara rutin "Ngaji Tani" yang diselenggarakan oleh Gerbang Tani Pati. Sumber pangan yang mengandung gizi lengkap dapat didapatkan dengan mudah dan ada di sekitar masyarakat.

”Kebutuhan pangan selain ada di pasar, masyarakat juga bisa mendapatkannya di sekitar lingkungan. Misalnya, masyarakat bisa menanam sayur di pekarangan. Juga bisa membuat kolam ikan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani keluarga,” kata Kiai Ali.

Protein hewani sangat diperlukan dua hari sekali untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak.

Baca juga: https://www.clakclik.com/inspirasi/1933-cegah-hama-padi-mbah-minto-sarankan-gilvar

Kiai Ali menambahkan, penyediaan sayur, buah, dan protein bisa dilakukan dengan menanam di pekarangan. Sedangkan masyarakat yang tinggal di perkotaan bisa memanfaatkan media tanam menggunakan pot secara mandiri. Jenis sayur-mayur tidak harus bayam dan kangkung, misalnya, tetapi juga bisa daun kelor.

”Pemenuhan gizi di rumah tangga memang tidak boleh dianggap remeh. Tidak bisa makan nasi dan lauk saja, harus ada buah dan sayur. Kita kaya dengan sumber daya alam, tapi sangat disayangkan pemenuhan gizi masyarakat masih sulit,” keluh Kiai Ali.

Menurut Kiai Ali, sumber pangan bergizi dan juga murah bisa didapatkan dengan mudah, tapi keinginan atau keingintahuan untuk mendapatkannya yang semakin luntur di masyarakat.

Tim jurnalisme data harian Kompas (9/12/2022) menghitung biaya yang perlu dikeluarkan orang Indonesia untuk membeli makanan bergizi seimbang atau sehat sebesar Rp 22.126 per hari atau Rp 663.791 per bulan. Harga tersebut berdasarkan standar komposisi gizi Healthy Diet Basket (HDB), yang juga digunakan Organisasi Pangan dan Pertanian dunia (FAO). Dengan biaya sebesar itu, ada 68 persen atau 183,7 juta orang Indonesia yang tidak mampu memenuhi biaya tersebut. (c-hu)