Perubahan Perilaku Komponen Utama Menuju New Normal Covid-19

Ilustrasi / Clakclik.com

Opini
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Masyarakat diminta untuk menyesuaikan diri dalam menjalani kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Protokol kesehatan pun perlu diterapkan secara optimal dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Editorial | Clakclik.com | 3 Juni 2020

Kebiasan baru ini adalah keniscayaan dan kepastian ketika kita akan beradaptasi dengan kehidupan bersama Covid 19. Ini dilakukan untuk mencegah agar penularannya tidak semakin meluas dan kasusnya tidak semakin tinggi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, masyarakat diminta segera memersiapkan diri untuk berdaptasi hidup di tengah pandemi Covid-19. Protokol kesehatan sederhana, seperti mencuci tangan dan menggunakan masker, perlu diterapkan dengan lebih disiplin.

Suharso menambahkan, protokol kesehatan ini juga perlu disiapkan di berbagai tempat yang bisa menimbulkan kerumunan, seperti tempat ibadah, pusat perbelanjaan, pasar rakyat, restoran, dan kantor. Setiap pengelola dari setiap tempat tersebut harus mempersiapkan protokol kesehatan khusus yang diperlukan untuk meminimalkan penularan Covid-19.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menuturkan, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Pada 2 Juni 2020 tercatat ada penambahan 609 kasus Covid-19 baru dari hari sebelumnya. Jumlah penambahan kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jawa Timur (213 kasus), Papua (94 kasus), DKI Jakarta (60 kasus), dan Sulawesi Selatan (44 kasus).

Dengan penambahan kasus tersebut, jumlah akumulasi kasus Covid-19 yang tercatat sejak awal diumumkan menjadi 27.549 kasus. Sementara jumlah akumulasi kasus yang sembuh hingga 2 Juni 2020 menjadi 7.935 kasus dan total kasus kematian menjadi 1.663 kasus. Semua kasus ini dilaporkan di 417 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Yurianto menuturkan, pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 juga terus dilakukan. Setidaknya sudah ada penambahkan pemeriksaan sebanyak 9.049 spesimen yang diperiksa dan diverifikasi pada 2 Juni 2020. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa secara akumulasi, baik dengan menggunakan metode real time polymerase chain reaction maupun tes cepat molekuler, sebanyak 342.464 spesimen. Jumlah itu diambil dari 237.947 orang yang diduga tertular Covid-19.

Penambahakan kasus ini menunjukkan, masih ada sumber penularan di tengah masyarakat. Masih ada orang rentan yang mengabaikan protokol kesehatan dan belum melaksanakan adaptasi kebiasaan baru.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, setidaknya ada dua langkah untuk menghadapi pandemi Covid-19, yakni dengan vaksinansi dan mencegah penularan penyakit tersebut. Dengan kondisi belum ditemukannya vaksin, upaya pencegahan menjadi cara yang paling efektif saat ini.

Upaya preventif yang sebenarnya ada di diri kita masing-masing, yakni dengan mencegah untuk berinteraksi dengan virus itu secara langsung. Itu bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sebenarnya sudah diketahui oleh sebagian besar masyarakat. Jadi, yang terpenting adalah memastikan protokol tersebut dijalankan dengan disiplin dan tertib.