Jampisawan: Sungai Juwana Tetap Jadi Tempat Sampah dan Limbah

Dok. Clakclik.com

Komunitas
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Sejumlah anak sungai yang masuk ke Sungai Juwana ditengarai menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat.

Baca juga: https://www.clakclik.com/73-cerita/2038-jampisawan-ada-tiga-sumber-sampah-di-sungai-juwana

Baca juga: https://www.clakclik.com/identitas/35-komunitas/2006-darurat-sampah-plastik-jampisawan-serukan-gerakan-bersih-sungai-juwana

Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) memberi contoh temuannya di anak sungai yang membelah Desa Sugiharjo, Kec. Pati Kota, Kab. Pati, Jawa Tengah, tepatnya dibawah jembatan jalan lingkar selatan selalu penuh sampah setelah hujan.

“Sampah rumah tangga luar biasa. Mulai dari Kasur, guling, bantal semua ada. Yang lebih berbahaya adalah sampah plastik, baik berupa botol maupun plastik kemasan produk,” kata Joko Pramono, salah satu pengurus Jampisawan, Ahad, (12/3/2023).

Sampah rumah tangga bercampur sampah pertanian memenuhi badan sungai di tengah Desa Sugiharjo, Kec. Pati Kota, Kab. Pati, Jateng. Sungai itu merupakan anak sungai dari Sungai Juwana yang berhilir di laut, Ahad, (12/3/2023) / Clakclik.com

Terkait dengan hal itu, juru bicara Jampisawan Ari Subekti menyatakan kekhawatirannya terutama terkait dibangunnya bendung karet atau bendung kembang-kempis di Sungai Juwana.

“Jika nanti bendung karet jadi dibangun, lalu Sungai Juwana masih jadi tempat pembuangan sampah, bagaimana jadinya. Pasti selain terjadi percepatan pendangkalan juga terjadi pencemaran,” kata Ari Subekti.

Ari Subekti menambahkan bahwa saat ini selain sampah rumah tangga yang tidak terkendali, Sungai Juwana juga menjadi tempat pembuangan limbah baik dari home industri di tengah kota, maupun dari sejumlah pabrik yang berada ditepi Sungai Juwana. (c-hu)