Muara Sungai Tayu Dangkal, Nelayan Mengeruk Pakai Cangkul

Dok. Nelayan Tayu for Clakclik.com

Komunitas
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Tayu, Clakclik.com—Ratusan nelayan tradisional dari sejumlah desa di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jateng melakukan aksi keruk muara Sungai Tayu pakai cangkul lantaran terjadi pendangkalan muara yang menyebabkan transportasi berangkat-pulang nelayan terganggu.

Aksi ini dilakukan lantaran sudah hampir setahun terjadi pendangkalan dan sudah beberapa kali disurvey pemerintah namun belum ada tindak lanjut.

Ketua Kelompok Nelayan Rajungan Bino Makmur Desa Keboromo Zarohim menjelaskan bahwa kegiatan gotong royong membersihkan muara dari sampah dan melakukan pengerukan lumpur menggunakan cangkul ini disebabkan karena pendangkalan muara sering membuat nelayan tidak bisa berangkat atau pulang melaut.

Ratusan nelayan Tayu mengeruk lumpur dan membersihkan muara dari sampah menggunakan cangkul dan alat seadanya, Ahad (5/3/2023) / Dok. Nelayan Tayu for Clakclik.com

“Pendangkalan muara sangat mengganggu. Sering perahu nelayan kandas. Padahal jarak muara dengan tempat tambat perahu kami cukup jauh. Kadang kami harus mendorong perahu untuk melewati muara yang kandas,” kata Zarohim, Ahad (5/3/2023).

Zarohim menambahkan bahwa pendangkalan muara Sungai Tayu tidak hanya disebabkan oleh mengendapnya lumpur, namun lumpur bercampur sampah.

“Sampah plastik, pembalut wanita, popok dewasa dan anak-anak, kain, dan sampah rumah tangga lain bercampur dengan lumpur membuat pendangkalan muara semakin cepat,” tambah Zarohim.

Sampah daster diangkat oleh nelayan dari gundukan lumpur muara Sungai Tayu saat nelayan gotong royong melakukan pengerukan muara Sungai Tayu menggunakan cangkul dan alat seadanya, Ahad (5/3/2023) / Dok. Nelayan Tayu for Clakclik.com

Dalam video yang dishare di sejumlah media sosial, nelayan meminta agar pemerintah segera membantu normalisasi muara Sungai Tayu. “Termasuk juga masalah sampahnya itu,” pungkas Zarohim. (c-hu)