Paslon Suami Istri Dalam Pilkades: Menurut Bupati Karena Kepuasan Masyarakat Tinggi, Warganet Berpendapat Lain

Kampanye Cakades / Alvarizqi Alvarizqi

Desa
Typography
  • Smaller Small Medium Big Bigger
  • Default Helvetica Segoe Georgia Times

Pati, Clakclik.com—Bupati Pati; Haryanto mengatakan bahwa banyaknya calon kades suami-istri dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 21 Desember 2019 kemarin, menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat cukup tinggi.

“Pembangunan jalan dan pelayanan masyarakat yang baik, menjadikan masyarakat tidak ada pilihan lain dan tidak ada yang berani maju untuk menjadi lawan dalam Cakades, sehingga mau tidak mau istri, anak atau lainya maju hanya untuk sekedar memenuhi syarat,” Kata Bupati seperti dilansir patinews.com, Sabtu (21/12/2019).

Pernyataan tersebut mendapat respon bernada ‘menentang’ dan sinis dari banyak warganet. Akun facebook Pri Mogie menuliskan komentar ‘bupati kok mikire terlalu praktis. Lucu..’. Akun facebook Muza Abid bahkan menyayangkan pernyataan bupati tersebut.

“Kalo yang muncul paslon suami + istri. Artinya ada distorsi kepemimpinan, kenapa tidak muncul calon alternatif? Sangat disayangkan statement kepala daerah yang seperti itu,” Tulis Akun Facebook Muza Abid.

Meski tidak langsung menyoal pernyataan bupati, ada juga akun facebook Kang Sokopuluhan yang mencoba menghitung berapa modal yang harus dikeluarkan calon kepala desa di desanya. Menurutnya, untuk daftar pemilih tetap (DPT) warga di desanya yang berjumlah sekitar 2500 orang, maka diperkirakan para calon harus merogoh kocek sekitar 900 juta rupiah.

Penelusuran Clakclik.com di wilayah Kecamatan Pucakwangi, beberapa kasus pasangan calon suami istri dalam Pilkades umumnya disebabkan masyarakat sudah mengetahui kekuatan logistik yang dimiliki oleh calon tersebut sehingga warga dengan modal kecil, meskipun ia memiliki rekam jejak yang baik dan berkualitas tidak berani mencalonkan diri. (c-hu)